Masih Tentang Rasa Ini

Postingan kali ini masih tentang rasa ini, rasa tersiksa yang tertahan hampir 2tahun belakangan, selama tinggal dengan mereka awalnya yang menyenangkan lama lama menjengkelkan

Bukan karena saya haus akan rasa hormat tapi karena mereka tidak bisa memposisikan diri serta menghargai ada orang baru yang lagi mencoba bersosialisasi jadi bagian dari mereka

Saya juga kecewa sama diri sendiri dengan keadaan yang ada saat ini sama diri sendiri, sulit untuk mengambil keputusan genting di posisi saat ini

Dan istri yang seharus nya memposisikan diri tepat di samping raga ini jadi bimbang dan melayang dengan dua sisi yang harus ia hadapi

Satu sisi mereka keluarga asli dan saya suami yang notabene harus dihargai dan di junjung kehormatan hingga mati

Kenapa ini semua harus terjadi, kenapa saya belum bisa merasakan rumahtangga yang seharus nya saya rasakan, ini tentang kami bukan kalian

Please ngerti

Porsi serta posisi di antara kita

Porsi dan posisi diantara kita - Ini kali nya saya menyempatkan diri menulis di blog ini kembali setelah sekian lama vakum dan terbengkalai.

Kali ini saya mau menulis curahan isi hati sendiri biarpun lewat gadget mini ini. Rasa gundah kecewa ini sebener nya sudah lama saya rasa, tapi selalu saya tahan dan coba menenangkan diri bahwa ini semua cobaan untuk mendewasakan.

Tapi sumpah semakin lama ditahan dan di pendam rasa gundah ini semakin menjadi, sebener nya saya kecewa dengan orang orang di sekeliling saya, karena tanpa mereka sadari perilaku mereka mentakiti perasaan ini, terlebih saya sendiri tidak bisa berbuat banyak dan berbuat apa apa.

Nggak tahu semua ini akan berakhir dan bermuara dimana, ingin rasanya meluapkan rasa kecewa dan emosi ini di ring tinju bebas, dimana memukul, menyekek serta teriak dan berdarah darah tidak dilarang dan dilerai seenaknya

Saya nggak tahu sampai kapan rasa tegar dan sabar ini bertahan, Mungkin selama Agista anak perempuan pertama kami masih membutuhkan sosok ayah buat nya.

Semua bermuara dari tempat dimana kami berteduh dari panas nya matahari dan dinginnya air hujan, semua permasalahan itu datang, setiap kami bertengakar pasti permasalahan yang datang bukan karena ada salah di saya, istri atau anak kami tapi dari orang lain di sekeliling kami

Kami sudah coba untuk berunding dan mengambil solusi untuk permasalahan itu tapi akhirnya menemui titik buntu, baik datang dari pihak istri ataupun saya sendiri

Solusi terbaik untuk setiap permasalahan kami ya cuman ada satu, yaitu keluar dari rumah itu. Karena rumah itu bukan hanya kami yang menempati tapi ada orang lain

Tapi setiap saya mengajukan solusi itu pasti berakhir pertengkaran antara kami karena istri berat meninggalkan keluarga nya dengan alasan nggak ada yang ngurus rumah dan adik adik nya.

Tapi mereka sebagai keluarga nggak pernag menujukan sikapnya sebagai bagian dari keluarga, baik tingkah lakunya ataupun perbuatan nya

Kalau saya ngotot minta keluar dari rumah permasalahan tambah berat karena saya sensiri dengan kondisi sekarang tidak mampu mengontrak apalagi membeli rumah untuk keluarga kecil ini

Saya di posisi yang sulit untuk mengambil keputusan, kalaupun bisa itu tidaklah mudah memgiyakan istri ikut bareng dengan saya

Semua ada di tangan istri saya, kalau istri saya mau dan bersedia memdengarkan omongan saya sebagai suami mungkin ini semua takan pernah terjadi

Belum lagi orang disekitar kami yang memandang sinis ke saya karena hampir waktu saya dihabiskan untuk mengasuh anak dan merintis usaha, hampir semua omongan negativ saya dengar dari mulur mereka

Saya berharap hati istri saya luluh dan mau mendengarka  omongan saya sebagai suaminya, bukan apa apa tidam menutup kemungkinan suasana rumah serta hati yang ada semakin kalut serta berantakan

Saya tidak bisa melihat kemaksiatan meraja lela dirumah, kemalasan dan semena mena menghiasi suasana keluarga karena saya tahu dosa dan takut akan azabNya.

Bersambung ...

Asal Mula Doraemon Yang Belum Banyak Orang Tahu

image via
Asal Mula Doraemon Yang Belum Banyak Orang Tahu - Di tengah banyaknya sinyalemen bahwa keranjingan Pokemon Go sudah membahayakan, antara lain karena nilai nilai Jepang yang dibawa belum tentu cocok dengan nilai lokal, maka perlu juga diteliti asal usul tokoh kucing Doraemon. Ini hasil penelitiannya:

DORAEMON
itu ternyata kucing dari Jawa, nama aslinya DORAEMAN: yg artinya TIDAK ADA yg SAYANG....., makanya dia lari ke jepang

Sebenarnya DORAEMAN punya banyak saudara yang namanya sesuai dengan karakternya:

●☞ Yang bodoh namanya DORAMUDENG.

●☞ Yang minggat/kabur namanya DORABALI.

●☞ Yang suka keluyuran namanya DORAMULIH.

●☞ Yang suka begadang namanya DORATURU.

●☞ Yang suka ngawur namanya DORANGGENAH.

●☞ Yang pikun namanya DORAELING.

●☞ Yang suka gatal2 namanya DORAADUS.

●☞ Yang suka omong namanya DORAMENENG.

●☞ Yang suka berantem namanya DORAAKUR.

●☞ Yang kelaparan namanya DORAMANGAN.

●☞ Yang macet-macetan MUDIK namanya DORAKAPOK.

●☞ Yang gak kelaparan DORALUWE.

Yg mau nya gratisan DORAMBAYAR

Yang sering off line namanya DORAONLINE

●☞ Yang baca TULISAN ini sambil senyum~senyum sendiri namanya DORAWARAS.

●☞ Yang nggak pada ketawa namanya DORANGERTI.

Mudik Part 1 tahun 2016

Mudik Part 1 tahun 2016 - Minal aidzin wal faidzin, mohon maf lahir dan batin, mungkin hanya kata itu yang mampu saya ucapkan pada kesempatan kali ini, dan kebetulan masih belum terlalu jauh idulfitri tahun ini meninggalkan kita semua. Pokok nya buat semuanya, buat yang sudah pernah jahat terhadap saya, berburuk sangka terhadap saya dan yang pernah memfitnah saya, Tidak perlu meminta maaf kepada saya karena insya Allah saya sudah jauh jauh hari memaaafkan semua itu. Dan sebagai gantinya saya pun minta sebaliknya, minta di maafkan semua kesalahan kesalahan saya baik yang disengaja maupun yang tak di sengaja

karena kita manusia, tempat dimana khilaf dan dosa selalu menyertai kita
Oke dikesempatan malam ini saya mau sedikit curhat tentang Mudik Part 1 tahun 2016 yang sudah saya alami di idulfitri tahun ini, seperti beberapa tahun kebelakang, yah tepatnya setelah saya menikah saya menjalani hari pertama ,kedua serta ketiga di kota kelahiran istri saya yaitu kota bandung dan diselingi mudik lokal ke garut, tepatnya limbangan di tempat kakek istri saya.

Tanpa di duga hari ketiga kami sekeluarga termasuk bapa mertua dan adik ipar meluncur ke kota tinggal kakek kami ternyata macet total, beda dengan tahun tahun sebelumnya, yang biasanya waktu tempuh bandung garut hanya sekitar 1-2jam kini 6,5 jam! Amazing ....... yah apa boleh buat ini nuansa mudik bung!! setelah terjebak macet beberapa jam akhirnya saya pun mencoba memutar otak untuk gimana bisa mempersingkat waktu tempuh karena jujur waktu itu hari begitu panas, bising dan banyak asap kendaraan dimana mana, dan yang bikin miris saya membonceng istri yang sekaligus menggendong buah hati kami Agista Pramudita P.R yang nota bene masih dibawah 1thn

Dengan hati dag digdug nggak karuan, dan si Agis pun sempet rewel karena kepanasan, kecapean serta kelaparan, saya pun membawa kendaraan dengan sehati hati mungkin dengan sesekali berhenti berteduh dari panas matahari, dan membuat susu serta makan Agis

Singkat cerita dan dengan susah payah nya kami melewti itu semua akhirnya kami pun sampai ditujuan dengan selamat tanpa kurang satupun malah lebih! iya kelebihan waktu dijalan serta capek yang kami rasakan, tapi ya itu lah Indonesia, yang mayoritas penduduknya Muslim dan mempunyai tradisi mudik bersamaan yang pada akhirnya membuat macet dimana mana, tanpa ngelewati dan ngerasakan itu semua sungguh tidaklah sempurna mudik itu.

Dan itu lah sedikit curhatan Mudik Part 1 tahun 2016 yang sudah saya alami kali ini, dan karena terbatasnya waktu dan ke intelektualan saya dalam merangkai kata maka ya cuman segitu isinya, padahal kalau saya pinter mungkin semua bisa saya tulis dikesempatan ini, dan jangan lupa artikel selnjutnya yah Mudik Part 2 tahun 2016 yang akan saya tulis dilain kesempatan, selamat malam dan selamat rehat ....